Liputan6.com, Jakarta Kemah Sastra Nasional bakal digelar di Banyuwangi pada akhir pekan ini, 28-29 April 2018. Sejumlah sastrawan kondang turut hadir memberikan rangkaian workshop penulisan, pembacaan puisi dan monolog. Mulai dari Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, D Zawawi Imron, Hasan Aspahani, Ahmadun Yosi Herfanda, Wayan Jengki Sunarta, hingga sutradara film Garin Nugroho.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (26/4/2018) mengatakan, Kemah Sastra Nasional jadi salah satu cara Banyuwangi untuk mengingkatkan dunia literasi. Banyuwangi ingin tradisi sastra hadir di tengah masyarakatnya.
Baca Juga
“Event ini juga sebagai cara untuk memancing munculnya potensi sastra di kalangan generasi muda. Karena sastra ini bagi kami penting, sastra bisa mengasah jiwa kita," kata Anas.
Advertisement
Para sastrawan ini akan tampil satu panggung di hari pertama, Sabtu di Ampiteater Java Banana Resort. “Si Clurit Emas” Zawawi Imron, akan membacakan puisi dilanjutkan ceramah inspiratif Sutardji Calzoum Bachri.
Workshop Menulis
Sedangkan Garin Nugroho sendiri akan hadir dengan monolognya. Acara akan berlanjut dengan workshop penulisan cerpen dan puisi oleh sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda dan Hasan Aspahani, dilanjutkan diskusi sastra pada Sabtu malam.
“Semua peserta Kemah Sastra akan benar-benar diajak menyelami dunia sastra oleh para begawan sastra Indonesia. Kita harapkan Kemah ini nantinya melahirkan generasi penerus sastrawan yang mumpuni,” kata Bupati Anas.
Kemah Sastra Nasional diikuti ratusan penyair muda. Selain dari Banyuwangi sendiri, mereka ada yang datang dari Singapura, Malaysia, dan dari seluruh penjuru Nusantara, mulai Pekanbaru, Lombok, Bali, Pangkalpinang, Banten, Ambon, Yogyakarta, Solo, Bogor, Sukabumi, dan Jakarta. Para peserta Kemah Sastra ini sebagian di antaranya adalah penulis puisi buku antologi Senyuman Lembah Ijen.
Advertisement
Keindahan Alam dan Sastra
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi, Abdul Kadir, mengatakan setidaknya ada 600 lebih karya yang masuk untuk dilombakan. Setelah proses kurasi, dipilih 190 puisi yang nanti akan dibukukan.
“Nanti, di acara Kemah Sastra, bukunya akan kami luncurkan, sekaligus peluncuran 20 buku novel dan cerpen hasil karya pelajar Banyuwangi," jelas Kadir.
Para peserta dari seluruh Nusantara ini, lanjut Kadir, juga akan diajak mengeksplorasi alam Banyuwangi pada hari berikutnya. “Harapannya, semoga keindahan alam Banyuwangi bisa menginspirasi mereka untuk menghasilkan karya-karya sastra," ungkap Kadir menambahkan.